KAKAK BERADIK SELALU BERTENGKAR BEREBUT MAINAN APAKAH WAJAR ?
Suatu hari saya ditanya orang tua yang mengatakan anaknya sering bertengkar karena berebut mainan.
Lalu saya tanya apakah ibu sering membelikan mainan yang sama untuk masing-masing anak..? iya jawabnya.
Lalu apa yang ibu lakukan bila anak ibu tengah betengkar. Ya biasanya
dua-duanya saya marahi, atau terkadang saya minta kakaknya mengalah pada
adiknya.
Apakah ibu berhasil...? untuk saat itu kelihatanya
berhasil, mereka berhenti bertengkar, cuma ya itu yang bikin pusing,
kejadiannya berulang-ulang lagi.
Nah, kalau begitu mulai sekarang
jangan pernah lagi membelikan mainan untuk masing-masing anak. cukup
belikan 1 saja, berikan secara bergantian kadang untuk kakaknya dan
gantian untuk adiknya.
Wah Nanti mereka bisa bertengkar hebat....? kata si ibu.
Gak papa, bertengkar itu adalah sebuah proses pembelajaran yang baik
bagi anak. Itu artinya anak kita belum mengenal konsep hak milik, dia
juga belum tahu konsep bahwa sipemilik mempunyai hak lebih, selain itu
juga menunjukkan anak kita belum tahu konsep meminjam dan meminjamkan,
bermain bergantian/menunggu giliran atau bermain bersama-sama.
Oleh karena itu kita harus segera mengajarkannya; jika tidak maka nanti
dia tidak akan pernah mengerti tentang konsep hak milik, lihatlah betapa
banyak kita dengar di media orang dewasa yang merebut/menyerobot hak
milik orang lain, itu pasti dulu waktu kecil tidak sempat di ajarkan
konsep ini oleh orang tua atau guru di sekolahnya.
Nah nanti jika
ibu beli mainan jelaskan pada mereka, ibu membelikan mainan ini untuk
siapa misalnya untuk kakaknya dan ini hak milik siapa, misalnya hak
milik kakaknya. Jika si adik berusaha merebutnya maka jelaskan dan
larang adiknya merebut, jika si adik marah dan menangis jelaskan
aturannya dan biarkan ia menumpahkan tangisannya hingga berhenti
sendiri, jangan hiraukan, sebelum berhenti sendiri, begitu juga
sebaliknya lain waktu bergantian ibu lakukan pada kakaknya.
Setelah mereka mamahami konsep hak milik, maka ajarkan pada mereka untuk
mengucapkan “boleh pinjam ya” jika ia ingin meminjam mainan, dan
jelaskan agar pihak satunya lagi mau meminjamkannya. Jika masing-masing
pihak belum mau melakukannya, jangan paksakan, tunggu sampai mereka mau.
Lama kelamaan mereka akan mau, karena masing-masing punya mainan yang
berbeda dan ingin saling bertukar.
Setelah itu pelan-pelan ajari
mereka untuk bermain bergantian; apa bila ingin bermain dengan alat yang
sama, misalnya komputer. aturlah waktu pemakaian dengan alarm waktu
hingga mereka paham. Jadi tidak harus ibu membeli 2 komputer untuk 2
anak. Dan yang terakhir mereka akan dengan sendirinya terlatih untuk
mulai bisa bermain bersama.
Kuncinya adalah tegakkan aturan
secara tegas dan konsisten. Nanti ibu akan perhatikan hasilnya,
Frekwensi pertengakaran merekapun dari hari kehari akan semakin jarang,
karena mereka telah memahami konsep salaing meminjami dan bermain
bersama.
Awalnya memang sulit tapi perlahan dan pasti anak kita
akan berubah sabar, tegas, jelas dan konsisten adalah kata kunci
keberhasilan parenting.
KAKAK BERADIK SELALU BERTENGKAR BEREBUT MAINAN APAKAH WAJAR ?
Suatu hari saya ditanya orang tua yang mengatakan anaknya sering bertengkar karena berebut mainan.
Lalu saya tanya apakah ibu sering membelikan mainan yang sama untuk masing-masing anak..? iya jawabnya.
Lalu apa yang ibu lakukan bila anak ibu tengah betengkar. Ya biasanya
dua-duanya saya marahi, atau terkadang saya minta kakaknya mengalah pada
adiknya.
Apakah ibu berhasil...? untuk saat itu kelihatanya
berhasil, mereka berhenti bertengkar, cuma ya itu yang bikin pusing,
kejadiannya berulang-ulang lagi.
Nah, kalau begitu mulai sekarang
jangan pernah lagi membelikan mainan untuk masing-masing anak. cukup
belikan 1 saja, berikan secara bergantian kadang untuk kakaknya dan
gantian untuk adiknya.
Wah Nanti mereka bisa bertengkar hebat....? kata si ibu.
Gak papa, bertengkar itu adalah sebuah proses pembelajaran yang baik
bagi anak. Itu artinya anak kita belum mengenal konsep hak milik, dia
juga belum tahu konsep bahwa sipemilik mempunyai hak lebih, selain itu
juga menunjukkan anak kita belum tahu konsep meminjam dan meminjamkan,
bermain bergantian/menunggu giliran atau bermain bersama-sama.
Oleh karena itu kita harus segera mengajarkannya; jika tidak maka nanti
dia tidak akan pernah mengerti tentang konsep hak milik, lihatlah betapa
banyak kita dengar di media orang dewasa yang merebut/menyerobot hak
milik orang lain, itu pasti dulu waktu kecil tidak sempat di ajarkan
konsep ini oleh orang tua atau guru di sekolahnya.
Nah nanti jika
ibu beli mainan jelaskan pada mereka, ibu membelikan mainan ini untuk
siapa misalnya untuk kakaknya dan ini hak milik siapa, misalnya hak
milik kakaknya. Jika si adik berusaha merebutnya maka jelaskan dan
larang adiknya merebut, jika si adik marah dan menangis jelaskan
aturannya dan biarkan ia menumpahkan tangisannya hingga berhenti
sendiri, jangan hiraukan, sebelum berhenti sendiri, begitu juga
sebaliknya lain waktu bergantian ibu lakukan pada kakaknya.
Setelah mereka mamahami konsep hak milik, maka ajarkan pada mereka untuk
mengucapkan “boleh pinjam ya” jika ia ingin meminjam mainan, dan
jelaskan agar pihak satunya lagi mau meminjamkannya. Jika masing-masing
pihak belum mau melakukannya, jangan paksakan, tunggu sampai mereka mau.
Lama kelamaan mereka akan mau, karena masing-masing punya mainan yang
berbeda dan ingin saling bertukar.
Setelah itu pelan-pelan ajari
mereka untuk bermain bergantian; apa bila ingin bermain dengan alat yang
sama, misalnya komputer. aturlah waktu pemakaian dengan alarm waktu
hingga mereka paham. Jadi tidak harus ibu membeli 2 komputer untuk 2
anak. Dan yang terakhir mereka akan dengan sendirinya terlatih untuk
mulai bisa bermain bersama.
Kuncinya adalah tegakkan aturan
secara tegas dan konsisten. Nanti ibu akan perhatikan hasilnya,
Frekwensi pertengakaran merekapun dari hari kehari akan semakin jarang,
karena mereka telah memahami konsep salaing meminjami dan bermain
bersama.
Awalnya memang sulit tapi perlahan dan pasti anak kita
akan berubah sabar, tegas, jelas dan konsisten adalah kata kunci
keberhasilan parenting.
KAKAK BERADIK SELALU BERTENGKAR BEREBUT MAINAN APAKAH WAJAR ?
Suatu hari saya ditanya orang tua yang mengatakan anaknya sering bertengkar karena berebut mainan.
Lalu saya tanya apakah ibu sering membelikan mainan yang sama untuk masing-masing anak..? iya jawabnya.
Lalu apa yang ibu lakukan bila anak ibu tengah betengkar. Ya biasanya
dua-duanya saya marahi, atau terkadang saya minta kakaknya mengalah pada
adiknya.
Apakah ibu berhasil...? untuk saat itu kelihatanya
berhasil, mereka berhenti bertengkar, cuma ya itu yang bikin pusing,
kejadiannya berulang-ulang lagi.
Nah, kalau begitu mulai sekarang
jangan pernah lagi membelikan mainan untuk masing-masing anak. cukup
belikan 1 saja, berikan secara bergantian kadang untuk kakaknya dan
gantian untuk adiknya.
Wah Nanti mereka bisa bertengkar hebat....? kata si ibu.
Gak papa, bertengkar itu adalah sebuah proses pembelajaran yang baik
bagi anak. Itu artinya anak kita belum mengenal konsep hak milik, dia
juga belum tahu konsep bahwa sipemilik mempunyai hak lebih, selain itu
juga menunjukkan anak kita belum tahu konsep meminjam dan meminjamkan,
bermain bergantian/menunggu giliran atau bermain bersama-sama.
Oleh karena itu kita harus segera mengajarkannya; jika tidak maka nanti
dia tidak akan pernah mengerti tentang konsep hak milik, lihatlah betapa
banyak kita dengar di media orang dewasa yang merebut/menyerobot hak
milik orang lain, itu pasti dulu waktu kecil tidak sempat di ajarkan
konsep ini oleh orang tua atau guru di sekolahnya.
Nah nanti jika
ibu beli mainan jelaskan pada mereka, ibu membelikan mainan ini untuk
siapa misalnya untuk kakaknya dan ini hak milik siapa, misalnya hak
milik kakaknya. Jika si adik berusaha merebutnya maka jelaskan dan
larang adiknya merebut, jika si adik marah dan menangis jelaskan
aturannya dan biarkan ia menumpahkan tangisannya hingga berhenti
sendiri, jangan hiraukan, sebelum berhenti sendiri, begitu juga
sebaliknya lain waktu bergantian ibu lakukan pada kakaknya.
Setelah mereka mamahami konsep hak milik, maka ajarkan pada mereka untuk
mengucapkan “boleh pinjam ya” jika ia ingin meminjam mainan, dan
jelaskan agar pihak satunya lagi mau meminjamkannya. Jika masing-masing
pihak belum mau melakukannya, jangan paksakan, tunggu sampai mereka mau.
Lama kelamaan mereka akan mau, karena masing-masing punya mainan yang
berbeda dan ingin saling bertukar.
Setelah itu pelan-pelan ajari
mereka untuk bermain bergantian; apa bila ingin bermain dengan alat yang
sama, misalnya komputer. aturlah waktu pemakaian dengan alarm waktu
hingga mereka paham. Jadi tidak harus ibu membeli 2 komputer untuk 2
anak. Dan yang terakhir mereka akan dengan sendirinya terlatih untuk
mulai bisa bermain bersama.
Kuncinya adalah tegakkan aturan
secara tegas dan konsisten. Nanti ibu akan perhatikan hasilnya,
Frekwensi pertengakaran merekapun dari hari kehari akan semakin jarang,
karena mereka telah memahami konsep salaing meminjami dan bermain
bersama.
Awalnya memang sulit tapi perlahan dan pasti anak kita
akan berubah sabar, tegas, jelas dan konsisten adalah kata kunci
keberhasilan parenting.
DARI KOMUNITAS AYAH EDY